Search Engine

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Subscribe to Caruban To Night by Email

JANGAN LUPA, BILA ANDA TERTARIK DENGAN INFO-INFO YANG DISAJIKAN. BERLANGGANAN LEWAT EMAIL AGAR ANDA BISA MENDAPAT INFO-INFO CTN LANGSUNG KE EMAIL ANDA. ^_^

Selasa, 31 Januari 2012

Tersangka Xenia maut diliputi perasaan bersalah, tapi masih tertawa?

Beberapa jam pasca kecelakaan maut di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2012) siang, Afriyani Susanti (29) ditetapkan sebagai tersangka. Dia kemudian digiring ke rumah tahanan Narkoba Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pasalnya, tidak hanya merenggut nyawa orang banyak, Afriyani juga diketahui mengonsumsi ekstasi beberapa jam sebelum kecelakaan terjadi.


Publik pun mengecam aksi ugal-ugalan sang pengemudi yang diketahui menyetir di bawah pengaruh alkohol dan ekstasi. Di dalam rumah tahanan, Afriyani ditempatkan di sel khusus wanita. Di sel itu, Afriyani mendekam seorang diri, terpisah dari tiga temannya yang juga menjadi tersangka. "Dia bilang selalu diselimuti perasaan bersalah kenapa bisa dia yang kena peristiwa seperti ini," ungkap kuasa hukum Afriyani, Efrizal, Kamis (26/1/2012), saat dihubungi wartawan.

Berdasarkan cerita Afriyani, Efrizal mengatakan bahwa perempuan yang bekerja di sebuah production house itu mengaku terus memikirkan bagaimana caranya meminta maaf langsung kepada korban. Kendati terisolir dari akses informasi luar, Afriyani memiliki perasaan bahwa dirinya kini tengah dimusuhi banyak orang, termasuk keluarga korban.

Hal ini, kata Efrizal, yang membuat Afriyani tergerak meminta maaf. Tetapi apa daya, Afriyani masih belum bisa ditemui oleh siapa pun. "Keluarganya pun sampai sekarang tidak bisa ketemu. Yang diperbolehkan hanya kuasa hukum saja. Jadi kalau ada titipan makanan, selimut semuanya lewat saya," ujar Efrizal.

Tidak bisa bertemu orang terdekatnya dan terisolir dari kehidupan luar menjadi cobaan yang cukup berat bagi Afriyani. Untuk menguatkan mentalnya, Efrizal mengatakan Afriyani kini mulai mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Sekarang dia puasa terus dan baca buku-buku agama. Dengan begitu, dia nggak depresi jadi lebih tenang," tuturnya.

SUMBER : KOMPAS.com


(Dilarang Mencopas tanpa seijin dan tanpa menyertai asal sumber artikel tersebut. Hak Cipta dilindungi oleh UU dan Allah SWT) 
ttd 
CTN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan Komentar, Saran, Kritik, Masukan atas Artikel diatas. ^_^

Dimohon untuk tidak mengunakan akun anonim.

No Spam please!

Assalamualaikum

Traffic Visit