Berdasarkan cerita Afriyani, Efrizal mengatakan bahwa perempuan yang bekerja di sebuah production house itu mengaku terus memikirkan bagaimana caranya meminta maaf langsung kepada korban. Kendati terisolir dari akses informasi luar, Afriyani memiliki perasaan bahwa dirinya kini tengah dimusuhi banyak orang, termasuk keluarga korban.
Hal ini, kata Efrizal, yang membuat Afriyani tergerak meminta maaf. Tetapi apa daya, Afriyani masih belum bisa ditemui oleh siapa pun. "Keluarganya pun sampai sekarang tidak bisa ketemu. Yang diperbolehkan hanya kuasa hukum saja. Jadi kalau ada titipan makanan, selimut semuanya lewat saya," ujar Efrizal.
Tidak bisa bertemu orang terdekatnya dan terisolir dari kehidupan luar menjadi cobaan yang cukup berat bagi Afriyani. Untuk menguatkan mentalnya, Efrizal mengatakan Afriyani kini mulai mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Sekarang dia puasa terus dan baca buku-buku agama. Dengan begitu, dia nggak depresi jadi lebih tenang," tuturnya.
SUMBER : KOMPAS.com
(Dilarang Mencopas tanpa seijin dan tanpa menyertai asal sumber artikel tersebut. Hak Cipta dilindungi oleh UU dan Allah SWT)
ttd
CTN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan Komentar, Saran, Kritik, Masukan atas Artikel diatas. ^_^
Dimohon untuk tidak mengunakan akun anonim.
No Spam please!
Assalamualaikum