Mineral dapat
kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur
kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun
mengikuti suatu pola yang sistimatis.
Mineral dapat
kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah,
atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai.
Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang
seperti emas dan perak.
Mineral, kecuali
beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya
memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan
sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan
demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang
homogen yang memiliki pola internal
susunan tiga dimensi yang teratur. Studi
yang khusus mempelajari sifat-sifat,
bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan
kristalografi.
Pengetahuan
tentang “mineral” merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang
padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi
ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan
mengambil “lithos” dari bahasa latin yang berarti batu, dan “sphere” yang
berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang.
Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana.
Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja
yaitu “Karbon”. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa
dua unsur “Natrium” dan “Chlorit” dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai
susunan unsur-unsur yang tetap dengan
perbandingan tertentu.
Studi yang
mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut “Mineralogi”, didalamnya
juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang merupakan unsur utama dalam
susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya
dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau “Geologi
Fisik”, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang
akan dibahas.
Diatas telah
dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis
batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal
mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna
buku ini telah mengenal dan memahami “mineralogi”, maka untuk selanjutnya akan
diulas secara garis besar tentang mineral sebagai penyegaran saja.
Terdapat dua cara untuk dapat
mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan melakukan analisa secara
kimiawi, dan yang kedua yang paling umum dilkakukan adalah dengan cara mengenal
sifat-sifat fisiknya. Yang dimaksud dengan sifat fisik disini adalah (1) bentuk
kristalnya, (2) berat jenis, (3) bidang belah, (4) warna, (5) goresan, (6)
kilap, dan (7) kekerasan.(Dilarang Mencopas tanpa seijin dan tanpa menyertai asal sumber artikel tersebut. Hak Cipta dilindungi oleh UU dan Allah SWT)
ttd
CTN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan Komentar, Saran, Kritik, Masukan atas Artikel diatas. ^_^
Dimohon untuk tidak mengunakan akun anonim.
No Spam please!
Assalamualaikum