Misteri Lorong Waktu pun terjadi beberapa kali di Hutan Blora Jawa Tengah, dan misteri inipun menjadi buar bibir masyarakat. "Yang
paling heboh ya, bus Pahala Kencana dan dua truk tronton tiba-tiba ada
di tengah hutan Bonggan kemarin," kata Briptu Soewignyo kepada
Tribunnews, Sabtu (1/9/2012)
Awalnya bus Pahala Kencana dan
truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang.
Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan
tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling
selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru
mengarah ke Kabupaten Blora.
Sopir berusaha
mendahului truk namun kernet meminta sopir membiarkan truk duluan
mendaki. Truk akhirnya bisa mendaki, disusul bus.
Pendakian bus tidak mulus. Ban belakang selip, lalu berjalan mundur. Kemudian terdengar suara benturan.
Kernet dan sopir turun dari bus coba melihat apa yang terjadi.
Tiba-tiba, mesin mobil mati. Sopir dan kernet kaget bukan main karena
menyadari posisi mobil tidak lagi di jalan tapi di tengah-tengah hutan
jati.
Ternyata peristiwa tersebut bukanlah pertama kali nya,
Briptu Soewignyo yang sehari-hari berdinas di Sentra Pelayanan
Masyarakat Polsek Todanan, Blora, Jawa Tengah, menyatakan tak heran lagi
adanya peristiwa ganjil yang terjadi di kawasan Hutan Bonggan tersebut.
Rimba yang kerap disalahgunakan sekelompok orang yang bertujuan ingin
kaya mendadak itu, beberapakali mencuatkan fenomena ganjil berbau
mistis. Selama sembilan tahun terakhir, setidaknya telah empat kali ada
kejadian ganjil.
Polisi yang telah menjadi kakek dari dua cucu
ini mengungkapkan, kejadian aneh pertama terjadi sekitar sembilan tahun
lalu. Grup kesenian ketoprak yang disewa warga untuk menghibur
masyarakat dalam hajatan, malah tersesat di kawasan hutan.
"Ya
warga di sini heboh, karena ditunggu-tunggu ketopraknya enggak datang.
Tahu-tahu besoknya ramai, karena grup ketoprak itu ada di tengah hutan.
Bingung juga karena mereka merasa main ketoprak di rumah yang punya
hajatan," kisah Briptu Soewignyo.
Tiga tahun lalu, giliran
penduduk setempat. Ketika mengendarai motor malam hari dekat kawasan
hutan, juga tersesat di belantara.
"Dia enggak bisa pulang
selama dua hari dua malam. Setelah diikhitiarkan, baru ketemu. Ternyata
dia di tengah hutan. Ngakunya ya lagi naik motor saja di jalan," tutur
Soewignyo.
Polisi yang 18 bulan lagi pensiun ini pun mengalami
sendiri pengalaman unik seperti itu. Menurut cerita Soewignyo, saat ia
mau pulang dari Mapolsek Todanan, hujan deras mengguyur wilayah Blora.
Sebelum menerobos guyuran hujan, ia mengenakan jas hujan dan helm.
Setelah menempuh perjalanan beberapa kilometer menuju rumahnya di
Kenduruan, Blora, ia melintas di kawasan hutan.
"Lampu utama
motor saya tiba-tiba rusak, mau copot kacanya. Terus saya betuli
sejenak, selanjutnya sambil jalan saya pegangi. Tapi, saya enggak
sampai-sampai rumah. Ternyata saya semalam suntuk ada di tengah hutan,"
ujar Briptu Soewignyo lalu tertawa.
"Itu pengalaman yang
terlupakan, karena aneh. Saya merasa naik motor di jalan, ternyata ada
orang yang melihat saya mengatakan, saya ada di tengah makam. Mereka
mengira saya penjahat, karena malam kan enggak bisa melihat saya dengan
jelas. Apalagi saya pakai mantel dan helm," jelasnya.
Paginya, Soewignyo baru menyadari berada di tengah makam, setelah ditegur orang.
Di Indonesia sendiri sebenarnya masih banyak sekali kisah-kisah seperti
ini. Beberapa kalangan mempercayai bahwa ada sebuah kehidupan invisible
didaerah-daerah tertentu. Invisible disini berarti tak terlihat oleh
kasat mata, dan invisible disini bukan lah mahluk halus atau hantu.
Kehidupan invisible disini memang benar-benar kehidupan seperti yang
kita jalani. Pasti anda pernah mendengar cerita Kota UWENTIRA, sebuah
kota misterius yang terletak di Sulawesi Tengah. Kota ini bagaikan kota
termodern di dunia bahkan dianalogikan seperti Kota Paris di Perancis.
Kawasan ini terdapat di Kebun Kopi (lintas Trans-Sulawesi) Jl poros
tawaeli – Toboli. Menurut keyakinan masyarakat setempat, yang disebut
kawasan Wentira atau Uwentira adalah wilayah yang sekarang dikenal
sebagai kawasan kebun kopi, di jalan Trans Sulawesi poros Sulawesi
Selatan – Sulawesi Tengah. Kawasan ini ditandai dengan Jembatan tua, dan
sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan NGAPA UWENTIRA. Ngapa dalam
bahasa Kaili berarti Kampung, Negeri atau Kota. Uwentira berarti tidak
kasat mata. Jadi NGAPA UWENTIA berarti Kota UWENTIRA atau kota tidak
kasat mata.
Kota Uwentira di dominasi oleh warna Kuning
ke-emasan baik itu gedung, kendaraan bahkan pakaian warga Uwentira di
dominasi oleh warna tersebut. Bahkan ada beberapa kalangan menyebut
Uwentira sebagai“Atlantis” yang hilang.
Itulah sedikit cerita
tentang misteri mesin waktu yang benar-benar masih misteri. Percaya atau
tidak kembali kepada anda untuk menyikapi nya. Jangan lupa kasih komen
dan berbagi cerita jika anda pernah mengalami hal tersebut. Sekian dan
terima kasih.(Dilarang Mencopas tanpa menyertai asal sumber artikel tersebut. Hak Cipta dilindungi oleh UU dan Allah SWT)
ttd
CTN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan Komentar, Saran, Kritik, Masukan atas Artikel diatas. ^_^
Dimohon untuk tidak mengunakan akun anonim.
No Spam please!
Assalamualaikum