Search Engine

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Subscribe to Caruban To Night by Email

JANGAN LUPA, BILA ANDA TERTARIK DENGAN INFO-INFO YANG DISAJIKAN. BERLANGGANAN LEWAT EMAIL AGAR ANDA BISA MENDAPAT INFO-INFO CTN LANGSUNG KE EMAIL ANDA. ^_^

Senin, 20 Mei 2013

The Fuel Injection, teknologi Dapur Pacu Modern


            Asalkan mengerti prinsip kerja, rasa takut enggak akan muncul kok. Pada dasarnya, injeksi mengubah suplai BBM dari mekanik menjadi sistem komputer.
ANDALKAN SENSOR.
            Walaupun sistem ini memiliki kelebihan, tetapi tentunya memerlukan oerawatan lebih apik. Alias harus lebih rajin memperhatikannya. Sebab komponennya cukup mahal.
            Sebagai otak pemasok bahan bakar ninjeksi ini diatur oleh ECU (Elektronic Control Unit). ECU berperan sebagai ‘pusat pemerintahan’ pada sistem. Semua yang menyangkut kerja mesin diatur oleh benda ini.
            Untuk menjalankan progam pemerintah tadi, memerlukan ‘agen rahasia’. Dalam sistem ini disebut sensor sebagai pemberi data. Setelah itu, baru menunjuk ‘serdadu’ alias injektor untuk menyuplai bensin yang dibutuhkan mesin sesuai data dari ‘agen mata-mata’.
            Karena kerja komputer perlu listrik, sistem ini sangat sensitif terhadap perubahan arus. “Di sini terletak kelemaham dari sistem injeksi. Kelebihan atau kekurangan arus listrik dapat menyebabkan ECU rusak,” ujar Taqwa, mekanik dari Garden Speed.
            Sebagai langkah awal pengambilan data, ECU jelas membutuhkan sensor posisi skep alias throttle, temperatur mesin, suhu udara yang masuk, jumlah udara yang masuk, putaran mesin dan sebagainya, “ Semakin banyak data yang masuk ke ECU, berarti kendaraan dapat bekerja dengan sempurna,” tutur Amiaw, Punggawa Amiaw Motor Sport(AMS).
            Semua data tersebut sangat menentukan dari kepresisian jumplah bahan bakar yang bakal disemprotkan ke ruang bakar. Jadi jumlah bahan bakar bakalan lebih banyak di pagi hari yang memiliki suhu udara dingin, dibandingkan siang hari yang suhu lebih panas.
            Begitu pula dengan kelembapan udara. Hasil pembakaran kurang sempurna dapat langsung dideteksi untuk mengatur ulang jumlah bahan bakar. “Biasanya sensor kelembapan dan lambda sensor digunakan kendaraan mewah atau mahal,” tambah Amiaw.

SUMBER : OTOMOTIF


(Dilarang Mencopas tanpa menyertai asal sumber artikel tersebut. Hak Cipta dilindungi oleh UU dan Allah SWT)
 ttd 
 CTN

2 komentar:

Silahkan memberikan Komentar, Saran, Kritik, Masukan atas Artikel diatas. ^_^

Dimohon untuk tidak mengunakan akun anonim.

No Spam please!

Assalamualaikum

Traffic Visit